Tuesday, 9 August 2016

Posted by Admin On 07:36
KENALI HEMOFILLIA (Kelainan darah)
Sinergikan terapi medisnya dgn MILAGROS

A. Pengertian Hemofilia dan Jenis-jenisnya

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan philia. Haima berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang normal.

Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :

1. Hemofilia
Hemofilia A dikenal juga dengan nama hemofilia klasik. Jenis inilah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan darahnya. Faktor pembeku darah yang dimaksud adalah faktor VII. Hemofilia A umumnya menyerang pria. Wanita pada umumnya hanya bersifat karier atau pembawa sifat. Wanita yang menderita penyakit hemofilia dikarenakan ibunya yang karier dan ayahnya yang juga penderita.

2. Hemofilia B
Hemofillia B dikenal juga dengan nama Christmas disease yang diambil dari nama penemunya, Steven Chirstmas asal Kanada. Jenis ini kekurangan faktor IX protein darah sehingga menyebabkan masalah pada pembekuan darah. Baik hemofili A ataupun B keduanya adalah penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang-kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Sedangkan hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.

B. Apa Penyebab Hemofilia ...?

Pada orang normal, apabila terjadi luka maka luka tersebut akan segera mengering. Hal ini terjadi karena adanya sistem pembekuan darah. Proses pembekuan darah dimulai dengan pengerutan pembuluh darah di sekitar luka. Tujuannya agar darah yang mengalir dapat dikurangi. Selanjutnya trombosit akan menutup luka pada pembuluh darah. Lalu faktor-faktor pembeku darah bekerja membuat anyaman (benang-benang fibrin) yang akan menutup luka pada pembuluh darah.

Pada penderita penyakit hemofilia, terdapat gangguan di sistem pembekuan darahnya. Mereka kekurangan faktor-faktor pembeku darah. Akibatnya, luka yang seharusnya mengering akan terus-menerus mengeluarkan darah. Atau pada kasus ringan luka tetap bisa mengering namun membutuhkan waktu yang lama. Kekurangan faktor-faktor pembeku darah ini lah yang menjadi penyebab hemofilia.

Hemofilia digolongkan dalam 3 tingkatan yaitu :

1. Ringan
Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami pendarahan. Mereka mengalaminya hanya dalam situasi tertentu seperti operasi, cabut gigi, atau ketika mengalami luka yang serius. Wanita hemofila ringan mungkin akan mengalami pendarahan lebih pada saat menstruasi.

2. Sedang
Penderita penyakit hemofilia sedang lebih sering terjadi pendarahan dibandingkan hemofilia ringan, namun tidak separah hemofilia berat. Pendarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olahraga yang berlebihan.

3. Berat
Sedangkan penderita hemofilia berat adalah yang paling parah. Mereka hanya memiliki kadar faktor VII atau IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya. Penderita hemofilia berat dapat mengalami pendarahan beberapa kali dalam sebulan. Terkadang pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.

Sebanyak 70% hemofilia disebabkan karena faktor genetik. Bahkan sejak masih janin dalam kandungan seorang anak sudah dapat diprediksi mengalami penyakit hemofilia atau tidak. Caranya adalah dengan melakukan screening test. Penyebab hemofilia karena faktor keturunan

C. Tanda dan Gejala Hemofilia

Salah satu tanda yang paling sering muncul dari hemofilia adalah lebam di kulit. Lebam adalah warna kulit yang kebiruan yang menandakan bahwa ada pendarahan di bawah kulit. Misalnya tejadi di otot atau sendi. Pada orang normal juga terkadang mengalami kebiruan di beberapa bagian tubuh seperti itu, tetapi akan menghilang dalam beberapa hari. Namun jika lebam meliputi area tubuh yang luas, atau disertai bengkak kemerahan di sekitarnya, maka segera periksa ke dokter. Bisa jadi itu adalah gejala hemofilia. Pada pria yang mengalami hemofilia, seringkali tandanya didapat saat ia disunat. Pendarahan yang terjadi akibat penyunatan akan lama sekali berhenti. Jika hal itu terjadi, maka orangtua harus waspada terhadap kemungkinan hemofilia. (Sumber.@majalahdokter)

D. Pengobatan Hemofilia

1. Pengobatan untuk Hemofilia Ringan.
Pengobatan yang biasa dilakukan yaitu menggunakan suntikan lambat hormon desmopressin (DDAVP) ke pembuluh darah untuk merangsang pelepasan faktor pembekuan darah yang lebih banyak untuk menghentikan pendarahan.

2. Sedangkan pengobatan untuk hemofilia Sedang/Berat
Perdarahan dapat berhenti hanya setelah infus faktor pembekuan yang berasal dari darah manusia yang disumbangkan oleh donor atau dari produk rekayasa genetika yang disebut faktor pembekuan rekombinan. Infus yang berulang-ulang mungkin diperlukan jika pendarahan berlangsung serius.

3. Penanganan luka kecil Jika Anda atau anak Anda mengalami luka kecil yang berdarah, gunakanlah perban atau kasa dingin (diberi es) agar pendarahan mengecil dan cepat berhenti.

4. Gaya Hidup dan Rawatan di rumah. Langkah-langkah ini dapat membantu Anda menghindari perdarahan yang berlebihan dan dapat melindungi sendi

5. Berolahraga secara teratur. Kegiatan seperti berenang, naik sepeda dan berjalan dapat membangun otot sekaligus melindungi sendi. Namun olah raga yang melibatkan kontak fisik seperti sepakbola, hoki atau gulat – tidak aman untuk orang dengan hemofilia. Hindari obat-obatan tertentu.

6. MINUM AIR ALKALI MURNI MILAGROS SERTA DISEMPROTKAN RUTIN PADA BAGIAN TUBUH YANG LUKA SETIAP SAAT

Manfaat MILAGROS untuk Hemofillia
a. Membantu mempercept terjadinya pembekuan darah sehingga darah berhenti mengalir keluar tubuh
b. Membantu mempercepat produksi darah yg hilang akibat dr luka
c. Menstimulasi dan meregenerasi sel2 tubuh yg rusak akibat luka
d. Meningkatkan daya tahan atau sistem imun tubuh
e. Mempercepat pemulihan kondisi sipasien pasca peawatan (by Pitria. Ref @Mediskus)

E. Obat yang harus dihindari
Obat yang dapat memperburuk pendarahan antara lain aspirin dan ibuprofen. Oleh karena itu, sebaliknya gunakanlah acetaminophen (parasetamol), yang aman untuk menghilangkan rasa sakit ringan dan ketika demam. Selain itu hindari juga obat-obatan tertentu yang memiliki efek mengencerkan darah, seperti heparin dan warfarin. Jaga kebersihan gigi dan mulut. Hal ini dapat membantu agar tidak memerlukan pencabutan gigi karena gigi yang rusak. Pencabutan gigi dapat menyebabkan perdarahan yang berlebihan. Melindungi anak dengan hemofilia dari luka yang bisa menyebabkan perdarahan.

Berikut testimoni kesembuhan pasien penderita Hemofillia. Semoga bermanfaat.


Mau tahu lebih banyak tentang Milagros & Peluang bisnisnya..??
Info produk/order/join Milagros:
Iwan KISWANTO
Stokis Resmi Milagros
HP/WA 08532333447500
PIN BBM: 2C06E517/ 26DAF70D
IG/ Twitter: @KisKiswanto
Add FB: www.facebook.com/Kis1To
Like & Share:
Fanpage 1: Milagros Surabaya Pusat
Fanpage 2: Milagros Pasti Sehat
Join Our Group On FB: Bos Milagros Indonesia
Support: http://www.milagrospastisehat.com

0 comments:

Post a Comment